KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang sederhana ini yang berjudul “MINAT BELAJAR ANAK DIDIK BERKURANG”.
Tak lupa juga sholawat dan salam kita haturkan kepada baginda rosulullah nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang-benderang.
Harapan dari makalah yang saya buat
ini dapat menjadi acuan dalam belajar khususnya pada diri saya pribadi maupun
rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi serta pembaca dari makalah ini, semoga
dengan adanya makalah ini dapat memotivasi kita lebih giat lagi belajar demi
meniti masa depan yang cerah amin ya robbal alamin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
a. Latar
Belakang
b. Identifikasi
masalah
c. Rumusan
Masalah
Bab II Kajian Teori
Bab III Pembahasan
Bab IV Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Seperti yang kita
ketahui bersama di zaman yang semakin maju ini tak bisa di hindari dari segi
teknologi dan informasi, begitu juga dengan minat belajar anak didik dapat digambarkan
seperti diagram yang kadang naik dan kadang pula turun. Sebagai generasi
penerus bangsa anak didik haruslah memiliki minat belajar yang tinggi sehingga
kedepannya menjadi orang yang berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, serta
bangsa dan negara.
Tetapi kenyataannya
banyak hal-hal yang membuat minat belajar anak didik itu berkurang seperti
hiburan televisi, game, dan internet. Inilah pangkal permasalahan dari minat
belajar ketiga kompenen diatas memiliki efek yang membuat betah sehingga waktu
belajar itu tak ada lagi.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
1. Bagaimana
cara membuat minat belajar anak didik bertambah ?
2. Di
awali dari manakah membuat minat belajar anak didik kembali stabil ?
3. Tindakan
apakah yang harus dilakukan dalam menyikapi masalah minat belajar anak didik ?
4. Siapakah
yang menjadi peran utama dalam mengatasi minat belajar anak didik ?
C. RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
yang dapat membuat minat anak didik bertambah sehingga bisa kembali stabil ?
2. Tindakan
seperti apakah yang harus dilakukan dan siapakah yang menjadi peran utama dalam
mengatasi masalh minat belajar anak didik ?
BAB II
KAJIAN TEORI
Minat selama ini hanya dikenal dengan sebuah keinginan
yang dimiliki oleh seseorang, sehingga antara satu dengan yang lain mempunyai
perbedaan dalam keinginannya. Terlepas dari anggapan tersebut, minat siswa
belajar merupakan bagian penting yang perlu dikaji dalam sebuah lembaga/
sekolah, karena tidak ada sekolah tanpa proses pembelajaran, sehingga minat
siswa belajar adalah kunci tercapainya visi dan misi sekolah.
Minat secara bahasa diartikan dengan kesukaan,
kecenderungan hati terhadap suatu keinginan. Sedangkan arti menurut istilah
diartikan oleh sebagian tokoh sebagai berikut :
1. Menurut Slamito, minat adalah suatu
perasaan cenderung lebih atau suka kepada sesuatu hak atau aktivitas tanpa ada
yang menyuruh
2. Menurut Mahfud Shslshuddin,
mengemukakan minat secara sederhana, minat adalah perhatian yang mengandung
unsur-unsur perasaan.
3. Menurut Abu Ahmadi, minat belajar
adalah sikap seseorang termasuk tiga fungsi jiwa (kognisi, konasi, dan emosi)
yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan itu terdapat unsur perasaan yang
sangat kuat.
4. Menurut Andi Mappiare, minat adalah
suatu perangkap mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendirian, prasangka takut atau kecenderuangan-kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kedapa suatu pilihan tertentu.
Dari pemaparan mengenai definisi-definisi mengenai
minat diatas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah gejala psikis yang muncul
dalam diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan senang dan menimbulkan
perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga seseorang cenderung berupaya
untuk mencapai sasaran tersebut. Jadi untuk melihat reaksi dari gejala psikis
tersebut dapat di pastikan dari sikap, prilaku, atau motivasi yang dimiliki
oleh seseorang dalam beraktifitas.
Selanjutnya
teori belajar, menurut beberapa ahli dijelaskan sebagai berikut :
1. Menurut Thomas Aquinas, belajar itu
pada hakikatnya alah belajar berfikir, untuk itu perlu diadakan kebiasaan sejak
anak didik muda.
2. Menurut Mauly, belajar pada
hakikatnya adalah proses perubahaan tingkah laku seseorang berkat ada
pengalaman.
3. Menurut Gagne, belajar adalah suatu
proses yang memungkinkan organisme untuk mengubah tingkah laku dengan cepat dan
bersifat permanen sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang
kali setiap menghadapi situasi baru. Belajar adalah suatu proses perubahan
disposisi dan kapabilitas.
Dari beberapa definisi tersebit dapat di simpulkan
bahwa, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dan pola pikir seseorang
diakibatkan karena kebiasaan dan pengalaman.
Jadi
dapat di simpulkan minat belajar menurut saya adalah suatu perasaan secara
sederhana yang mengandung unsur-unsur perasaaan, harapan yang sangat kuat untuk
dapat berfikir dan mengubah tingkah laku serta pola pikir dengan cepat yang bersifat
permanen diakibatkan karena kebiasaan dan pengalaman.
BAB III
PEMBAHASAN
Belajar
adalah suatu proses untuk berfikir bagaimana cara memproses sebuah informasi
menjadi sebuah referensi yang dapat dibuktikan secara nyata. Belajar juga
membentuk prilaku,sikap dan pola pikir seseorang dalam bersosialisasi dalam
lingkungan kecil maupun sosial. Dalam lingkungan kecil seperti orang tua, adik
, dan kakak, sedangkan lingkungan sosial seperti masyarakat, teman.
Faktor yang membuat anak
minat belajarnya berkurang seperti :
1. Menonton
hiburan televisi
2. Bermain
game ( playstation, handphone )
3. Internet
Ketiga
faktor di atas memberikan efek yang sangat nyaman sehingga anak waktu
belajarnya terbuang dengan sia-sia dan efek malas hal yang dan buruknya dari
faktor ini adalah minat belajar anak berkurang bahkan bisa turun drastis.
Hal yang bisa mengatasi
dari ketiga faktor di atas adalah :
1. Membatasi
mereka menonton TV, bermain game, dan internetan.
2. Memanggil
guru private
3. Mengkursuskan
mereka supaya waktu belajarnya lebih banyak dan maksimal
Peran
orang tua adalah faktor utama yang dapat menumbuhkan kembali minat belajar
anak, orang tua harus pandai mengontrol atau mengawasi dalam belajar. Orang tua
sebagai motivator dalam membangun kembali minat belajar anak menjadi bertambah
sehingga semangat belajar kembali stabil. Selain mengontol dan mengawasi
tindakan yang harus di ambil oleh orang tua ialah pendekatan. Karena orang tua
sangatlah mudah dalam mendekati pribadi anaknya.
Seorang
guru juga menjadi ikon pendukung dalam menumbuhkan minat belajar anak didik nya
karena kurang lebih 7 jam setiap harinya guru mengajarkan dan guru pasti
mengetahui masing-masing karakter dari anak didiknya, dan seharusnya guru
memahami apa yang dapat menarik perhatian anak didiknya dalam memberikan
materi, guru harus memberikan suasana yang nyaman, interaktif dalam membuat
pertanyaan, memberikan games (permainann) yang ada kaitannya dengan pelajaran,
serta memberikan motivasi agar semangat dalam mengikuti pelajaran semakin
meningkat.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Minat belajar adalah
adalah suatu perasaan secara sederhana yang mengandung unsur-unsur perasaaan,
harapan yang sangat kuat untuk dapat berfikir dan mengubah tingkah laku serta
pola pikir dengan cepat yang bersifat permanen diakibatkan karena kebiasaan dan
pengalaman.
Terlepas dari anggapan tersebut,
minat siswa belajar merupakan bagian penting yang perlu dikaji dalam sebuah
lembaga/ sekolah, karena tidak ada sekolah tanpa proses pembelajaran, sehingga
minat siswa belajar adalah kunci tercapainya visi dan misi sekolah.
Sehingga nantinya menjadi generasi penerus bangsa
yang bermoral baik di dalam keluarga dan untuk negara serta dapat mengharumkan
Indonesia di dunia pendidikan.
B. SARAN
Untuk para rekan-rekan
mahasiswa/i dan dosen serta pembaca makalah saya ini, kiranya dapat memberikan
saran, kritik dan masukkan yang saya harapkan dapat membangun, agar ke depannya
dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Atas perhatiannya saya ucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar